HATI-HATILAH bagi anda yang lebih memilih
bertutur dan menulis dalam bahasa asing daripada bahasa asli. Sebab, hal
itu kemungkinan besar merupakan tipe pribadi yang sering mengalami
kegelisahan dan gangguan emosi.
Indikasi tersebut diperoleh dari hasil penelitian Bangor University di Inggris. Dalam studi tersebut, peneliti melibatkan 15 penutur asli bahasa Inggris, 15 penutur asli bahasa China, dan 15 penutur asli bahasa China, yang juga fasih berbahasa Inggris.
Penelitian tersebut dilakukan dengan menampilkan pasangan kata dalam masing-masing bahasa secara bergantian kepada responden. Salah satu kata yang ditampilkan selalu netral, sementara yang lain bisa menjadi netral, positif, atau negatif.
Saat bahasa ditampilkan kepada responden, peneliti memasang elektroda pada kulit kepala peserta untuk mengukur respon listrik di otak saat membaca pasangan kata itu.
Hasil penelitian ditemukan, pembacaan kata positif, netral, dan negatif dalam bahasa Inggris, tidak menimbulkan lonjakan respon otak buruk. Sebaliknya, pembacaan kata berkonotasi negatif dalam bahasa ibu yang dipahami benar maknanya, menimbulkan gangguan emosi.
Menanggapi hal itu, Guillaume Thierry, sang peneliti mengatakan, hal ini merupakan mekanisme perlindungan spontan dari otak untuk meminimalkan dampak negatif dari konten emosional yang mengganggunya. Kemudian, untuk mencegah kecemasan dan ketidaknyamanan mental, secara tak sadar bahasa asing digunakan.(MI/TII)
Indikasi tersebut diperoleh dari hasil penelitian Bangor University di Inggris. Dalam studi tersebut, peneliti melibatkan 15 penutur asli bahasa Inggris, 15 penutur asli bahasa China, dan 15 penutur asli bahasa China, yang juga fasih berbahasa Inggris.
Penelitian tersebut dilakukan dengan menampilkan pasangan kata dalam masing-masing bahasa secara bergantian kepada responden. Salah satu kata yang ditampilkan selalu netral, sementara yang lain bisa menjadi netral, positif, atau negatif.
Saat bahasa ditampilkan kepada responden, peneliti memasang elektroda pada kulit kepala peserta untuk mengukur respon listrik di otak saat membaca pasangan kata itu.
Hasil penelitian ditemukan, pembacaan kata positif, netral, dan negatif dalam bahasa Inggris, tidak menimbulkan lonjakan respon otak buruk. Sebaliknya, pembacaan kata berkonotasi negatif dalam bahasa ibu yang dipahami benar maknanya, menimbulkan gangguan emosi.
Menanggapi hal itu, Guillaume Thierry, sang peneliti mengatakan, hal ini merupakan mekanisme perlindungan spontan dari otak untuk meminimalkan dampak negatif dari konten emosional yang mengganggunya. Kemudian, untuk mencegah kecemasan dan ketidaknyamanan mental, secara tak sadar bahasa asing digunakan.(MI/TII)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar