Janin
dalam kandungan, bukanlah seperti sebuah gumpalan daging yang tak
dapat mendengar dan melihat. Sebelum lahir, sistem syaraf dan berbagai
macam indera janin sudah sempurna, dengan demikian dapat bereaksi
terhadap berbagai macam rangsangan dari luar maupun dalam tubuh ibu.
Dialah
yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada
Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana." (QS 3:6)
Hal ini telah dibuktikan bahwa pada saat usia janin menginjak enam bulan, dia sudah memiliki segala kemampuan untuk mendengar
Yang
sering didengar oleh janin adalah : suara aliran darah yang melalui
plasenta, suara denyut jantung ibu, suara udara dalam usus, suara
pembicaraan ibu serta berbagai macam suara musik dari luar kandungan.
Semua ini akan membentuk sebuah simfoni unik yang membuat janin
melakukan reaksi tertentu. Sang ibu juga dapat merasakan perubahan
gerakan janin.
Berdasarkan
pengamatan ahli, seorang ibu yang tengah mengandung apabila bertengkar
dengan orang lain, dapat menimbulkan reaksi marah pada si janin. Janin
akan memukul dan menendang kandungan ibu, ini sebenarnya adalah
peningkatan terhadap gerakan janin. Sewaktu sang ibu tengah berjalan di
jalan raya, bunyi klakson mobil yang keras juga dapat membuat janin
merasa kurang nyaman. Hal ini akan menyebabkan janin melakukan aksi
protes dan melakukan gerakan keras.
Pada
waktu menghadiri konser, apabila sang ibu hamil tenggelam dalam musik
ringan yang merdu dan indah, si "pendengar cilik" didalam perut pun
melakukan gerakan lembut dan berirama. Namun ketika tepuk tangan
penonton bergemuruh, acap kali menyebabkan si janin terkejut dan tidak
tenang.
2. Janin Ternyata Memiliki Daya Penglihatan ?
Terhadap
rangsangan penglihatan, janin tidak acuh. Janin hidup dalam kegelapan
di kandungan ibu, pada saat usia janin menginjak bulan ke empat, dia
sudah sangat peka terhadap cahaya.
Para
peneliti pernah melakukan uji coba dengan lampu senter. Secara teratur
peneliti menyinari perut ibu, dan mendapatkan bahwa sepasang mata
janin terbuka. Wajah janin menghadap kearah cahaya serta denyut
jantungnya mengikuti perubahan yang teratur.
Disaat
kehamilan telah menginjak usia tua, apabila disinari dengan sorot
lampu, gerakan mata janin akan terlihat lebih kuat. Akan tetapi bila hal
ini terus dilakukan, si janin menjadi tenang kembali.
Selain
itu melalui alat EEG (Elektroensefalogram /alat pengukur grafik kerja
otak), otak besar janin dapat bereaksi terhadap kelap-kelip cahaya.
Daya
penglihatan bayi ketika baru lahir hanya mencapai 30-40 cm. Ini
kebetulan sesuai dengan jarak panjang posisi dalam kandungan, dan
menjelaskan bahwa bayi yang baru saja lahir, di sisi lain masih
mempertahankan kebiasaan hidupnya saat dalam kandungan.
3. Janin Diketahui Memiliki Indera Peraba ?
Indera
peraba pada janin lebih dini muncul dibanding indera pendengar.
Penelitian mendapatkan bahwa, disaat janin telah berusia dua bulan,
dapat bereaksi terhadap sentuhan yang lembut dan tusukan.
Pada
usia janin sekitar 4-5 bulan, apabila bibir atas atau lidahnya
disentuh, maka mulutnya dapat bereaksi membuka dan menutup. Gerakannya
seperti sedang menghisap.
Para
peneliti juga mengamati dan menemukan apabila menggunakan batang kecil
menyentuh telapak tangan janin, dia akan segera menggenggam kencang
kepalan tangannya. Hal ini cukup membuktikan bahwa terdapat fungsi
indera peraba pada janin.
4. Janin diketahui telah memiliki Indera Perasa ?
Pada
saat usia kehamilan menginjak empat bulan, pertumbuhan indera perasa
pada lidah janin sudah sempurna. Janin dapat dengan penuh selera
menikmati air ketuban yang rasanya sedikit asin .
Ilmuwan
Albert dari Selandia Baru melakukan uji coba sederhana untuk
membuktikan hal tersebut. Disaat dia memasukkan sakarin kedalam air
ketuban ibu hamil, dia menemukan bahwa janin dengan kecepatan dua kali
lipat dari biasanya menghisap air ketuban. Akan tetapi ketika dia
menuangkan minyak berbau tidak enak ke dalam kandungan, si janin segera
berhenti mengisap air ketuban, bahkan berontak dalam perut, menyatakan
ketidaksukaanya.
Dengan
demikian janin ternyata dapat bereaksi terhadap berbagai rangsangan
yang datang dari luar bahkan dalam tubuh ibu. Oleh karena itu sudah
seharusnya lingkungan tempat tinggal, tingkah laku dan tutur kata ibu
yang tengah mengandung harus selalu dijaga.
Segala
sesuatu yang dilihat dan didengar sendiri, baik itu perasaan suka,
marah, sedih dan senang, sudah pasti memberi pengaruh bagi perkembangan
si janin. Jangan mengira bahwa janin belum memiliki perasaan, sehingga
dengan sengaja tidak membatasi diri.
Disamping
itu manfaatkan sepenuhnya keunikan janin ini, untuk memberikan
pendidikan sedini mungkin dan pengaruh baik secara berangsur-angsur
dengan penuh semangat mendorong maju pertumbuhan dan kesehatan jiwa dan
raga janin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar